ZOOLOGI VERTEBRATA
REPTILIA
OLEH:
ANI
ASTUTI
Nur rahmi mukhtar
Yuni H
salvia
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2 0 1 2
REPTILIA
A.
KARAKTERISTIK
REPTILIA
Reptilia merupakan salah satu kelas
dari Vertebrata. Hewan dari kelas ini memiliki karakteristik yang sudah agak
maju jika di bandingkan dengan Pisces dan Amphibi. Adapun karakteristik dari
Reptilia yaitu sebagai berikut:
1. Tubuhnya
dibungkus oleh kulit kering yang menanduk (tidak licin), biasanya dengan sisik,
beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit
2. Mempunyai
dua pasang anggota gerak yang masing-masing dengan 5 jari dengan kuku-kuku yang
cocok untuk lari, mencengkram, dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air
kakinya mempunyai bentuk dayung.
3. Skeletonnya
mengalami penulangan secara sempurna, tempurung kepala mempunyai satu kondil
oksipital
4. Jantungnya
tidak sempurna, terdiri atas 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel, hanya saja
sekat antara ventrikel tersebut belum sempurna.
5. Pernapasannya
dengan paru-paru
6. Memiliki
12 pasang saraf cranial dan otak dengan serebrum yang lebih besar
7. Matanya
mempunyai kelenjar air mata yang menjaga agar matanya tetap basah
8. Merupakan
hewan berdarah dingin
9. Fertilisasi
internal, biasanya mempunyai alat kopulasi, telur dengan banyak yolk,
berselaput kulit lunak atau barcangkang tipis
10. Ada
beberapa anggotanya yang merupakan hewan ovipar misalnya penyu dan adapula yang
ovovivipar misalnya ular
11. Pembelahannya
terjadi secara meroblastik, mempunyai membrane embrionik
12. Tidak
mengalami fase metamorphosis.
B.
Evolusi
Reptilia
Fosil reptilia tertua ditemukan di
batuan yang berasal dari akhir masa karboniferus , berumur sekitar 300 juta
tahun. Leluhurnya adalah salah satu amfibia di masa Devon. Dalam dua gelombang
besar radiasi adaptif, reptilia menjadi vertebrata darat yang dominan dalam
suatu dinasti yang bertahan selama lebih 200 juta tahun.
Penyebaran reptilia utama pertama
kali terjadi pada awal masa premium, yaitu masa terakhir Paleozoikum, dan
menjadi dua cabang evolusi utama yaitu
1. Sinapsida,
cabang tersebut meliputi beranekaragam reptilian yang mirip mamalia yang
disebut terapsida, tremasuk organism yang merupakan leluhur mamalia.
2. Sauropsida,
cabang tersebut menghasilkan semua amniota modern kecuali mamalia. Sauropsida
terbagi mrenjadi dua sub cabang relative awal dalam sejarahnya :
a. Anapsida, kura-kura adalah satu-satunya jenis yang
selamat dari kelompok reptilia.
b. Diapsida,
kadal, ular, dan buaya adalah diapsida
yang masih hidup saat ini yang diklasifikasikan sebagai reptilia. Dinosaurus
dan beberapa kelompok reptilia lain yang sudah punah juga merupakan anggota
diapsida . Analisis kladistik memberikan buktio yang kuat bahwa burung adalah
kerabat terdekat yang masih hidup bagi dinosaurus yang sudah punah tersebut .
Dinosaurus dan Pterosaurus. Radiasi
reptilia yang paling besar terjadi untuk kedua kalinya.Selama akhir masa trias
(sedikit lebih dari 200 juta tahun silam) dan terutama ditandai asal mula
keanekaragaman dua kelompok reptilia : dinosaurus yang hidup di darat,
pterosaurus, atau reptilia terbang. Kelompok ini merupakan vertebrata yang
dominan di bumi selama jutaan tahun. Pterosaurus memiliki sayap terbentuk dari
membran kulit yang diregangkan pada dinding tubuh, sepanjang tungkai depan,
sampai ke ujung jari yang memanjang. Serat kaku memberikan penyokong bagi kulit
sayap. Dinosaurus, suatu kelompok yang sangat beranekaragam dalam hal bentuk
tubuh, ukuran, dan habitat, termasuk hewan terbesar yang pernah menghuni
daratan.
Berlawanan yang selama ini berlaku
bahwa dinosaurus adalah makhluk yang lamban, terdapat semakin banyak bukti
bahwa banyak dinosaurus yamh merupakan hewan yang sangat lincah,bergerak cepat,
dan pada beberapa spesies bersifat sosial para ahli paleontologi juga telah
menemukan taanda-tanda adanya pengasuhan oleh induk pada dinosaurus. Pedebatan
terus berlangsung mengenai topic apakah dinosaurus merupakan hewan indotermik,
yang mampu mempertahankan suhu tubuh tetap konstan melalui metabolisme.
Beberapa bukti anatomis menndukung hipotesis ini tetapi debagian ahli sangat
meragukannya. Iklim saat zaman Mesozoikum rlatif hangat dan tetap,dan daptasi
tingkah laku seperti berjemur mungkin telah cukup nutuk mempertahankan suhu tubuh
yang, khususnya bagi dinosaurus darat. Selain itu, sinosaurus besar memiliki
rasio luas permukaan tubuh terhadap volume tubuh yang kecil sehingga mengurangi
pengaruh fluktuasi suhu udara terhadap suhu internal hewan itu.
Selama masa kretaseus, masa terakhir
zaman Mesozoikum, iklim menjadi lebih sejuk dan lebih bervariasi. Ini merupakan
periode kepunahan missal dan kecuali untuk beberapa dinosaurus yang bertahan
hidup sampai keawal zaman Senozoikum, seemua reptilia tarsebut punah pada akhir
kretaseus.
C.
SISTEM
TUBUH REPTILIA
Reptilia juga memiliki struktur
tubuh yang kompleks jika dibandingkan dengan Pisces dan Amphibi. Hal ini dapat
terlihat dari system alat geraknya, system rangka, system pencernaan, system
sirkulasi, system respirasi, system ekskresi, system saraf dan system
reproduksinya.
1.
Sistem
Alat Gerak
Mempunyai dua pasang anggota gerak
yang masing-masing dengan 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari,
mencengkram, dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai
bentuk dayung
2. System Rangka
Skeleton axialis terdiri atas
tempurung kepala dan vertebrae. Tempurung kepala ada yang bermoncong panjang
yang merupakan tulang yang keras pada hewan yang dewasa. Rahang bawah yang
panjang bersendi pada tulang quadrat yang telah bersatu dengan tulang cranium.
Columna vertebralis terdiri atas 5
tipe yaitu cervix, thorax, lumbar, sacrum dan cauda.
3.
Sistem
Pencernaan
Organ pencernaan pada Reptil
terdiri atas rongga mulut, esophagus, ventrikulus, intestinum, dan kloaka.
Kelenjar pencernaannya terdiri atas hati yang mempunyai 2 lobus dan berwarna
coklat, kantung empedu yang terletak di sebelah kanan hati, dan pancreas yang
berada diantara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.
Reptil memiliki mulut yang dapat
terbuka lebar dan mengandung gigi-gigi yang terdiri atas dua deretam yaitu
deretan gigi yang berbentuk kerucut yang menempel pada rahang dan bengkok kea
rah cavum oris serta deretan gigi halus yang menempel pada tulang
langit-langit. Gigi ini digunakan untuk mengunyah. Terdapat pula lidah yang
pipih dan bercabang yang terletak di dasar cavum oris.
4.
Sistem
Sirkulasi
Reptilia memiliki jantung dengan 4
ruangan yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel hanya saja sekat diantara ventrikel itu
belum jelas. Hewan ini memiliki system peredaran darah ganda.
Dari seluruh tubuh yang kaya CO2
akan masuk melalui sinus venosus menuju ke atrium kanan lalu masuk ke ventrikel
kanan lalu darah akan masuk ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di
paru-paru darah yang kaya CO2 akan dilepas sedang darah yang kaya O2 akan diikat
kemudian darah mengalir menuju atrium kiri kemudian ke ventrikel kiri kemudian
akan diedarkan keseluruh tubuh, kemudian kembali diikat darah yang kaya CO2 dan
melalui pembuluh vena akan masuk kembali ke sinus venosus.
5.
Sistem
Respirasi
Reptilia bernapas dengan paru-paru,
dimana paru-paru ini berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk.
Paru-parunya hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi untuk
memperbesar permukaan pertukaran gas.
Oksigen dalam udara diisap masuk
melalui lubang hidung kemudian menuju rongga mulut melalui faring, laring,
trakea,bronkus dan bronkiolus dalam paru-paru. Dari paru-paru oksigen diangkut
darah menuju seluruh tubuh. Dari jaringan tubuh gas karbon dioksida diangkut
darah menuju jantung untuk dikeluarkan melalui paru-paru, bronkiolus, bronkus,
trakea, laring, faring, rongga mulut dan dikeluarkan melalui lubang hidung.
6.
Sistem
Ekskresi
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan
kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil
metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam
urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih.
7.
Sistem
Saraf
Reptile memiliki otak dengan 2
lobus olfaktoriosus yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus,
serebelum, medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer
serebral terdapat traktus optikus dan saraf optikus, infundibulum dan
hipofisis. Terdapat pula 12 pasang saraf cranial.
8.
Sistem
Reproduksi
Pada hewan ini proses fertilisasi
berlangsung secara internal. Organ reproduksi hewan betina berupa sepasang
ovarium, oviduk yang berdinding tipis dimana oviduk ini memiliki kelenjar yang
member kulit keras pada ovum yang telah dibuahi. Oviduk ini bermuara di kloaka.
Organ reproduksi pada hewan jantan
yaitu alat kelamin kusus yang disebut
hemipenis,sepasang testis, didekatnya terdapat saluran epididimis kemudian
dilanjutkan oleh saluran vas deferens yang pada bagian caudalnya bersatu dengan
ureter dan bermuara di kloaka.
postingannya bgs banget....bisa d jdikan refensi dlm pembuatan laporan...
BalasHapussarannya :
kalau bisa ditampilkan pula dengan gambar pada setiap sistem pada reptilia ini yah .....!!!!!!!